Total Tayangan Halaman

Rabu, 18 Mei 2011

Manusia dan Kegelisahan


MANUSIA DAN KEGELISAHAN


A.             Pengertian Kegelisahan

Kegelisahan berasl dari kata gelisah, yang berarti tidak tentram hatinya,selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, meras khawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan.
Kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak gerik seseorang dalam situasi tertentu. Gejala tingkah laku atau gerak-gerik itu umunya lain dari biasanya,misalnya berjalan mundar-manfir dalam ruang tertentu sambil menundukkan kepala;memandang jauh ke depan sambil mengepal-ngepalkan tangannya; susuk termenung sambil memegang kepalanya;duduk dengan wajah murung atau sayu, malas bicara; dan lain-lain.
Sigmund Freud ahli psikoanalisa berpendapat, bahwa tiga macam kecemasan yang menimpa manusia yaitu kecemasan kenyataan(obyektif),kecemasan neorotik dan kecemasan moril,yaitu :

1.       Kecemasan obyektif
Kecemasan tentang kenyataan adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar. Bahaya adalah sikap keadaan dalam lingkungan seseorang yang mengancam untuk mencelakankannya. Pengalaman bahaya dan timbulnya kecemasan mungkin dari sifat pembawaan dalam arti kata, bahwa seseorang mewarisi kecenderungan untuk menjadi takut kalau ia berada dekat dengan benda-benda tertentu atau keadaan tertentu dari lingkungannya.
     Kenyataan yang pernah dialami misalnya , kasus pemerkosaan yang dialami seorang wanita oleh sejumlah pria yang tidak bertanggung jawab, sering ngeri melihat laki-laki. Kecemasan akibat dari kenyataan yang pernah dialami sangat terasa bilamana pengalaman itu mengancam eksistens hidupnya.

2.       Kecemasan neorotis (syaraf)

Kecemasan ini timbul karena pengamatan tentang bahaya dari naluriah. Menurut Sigmund Freud, kecemasan ini dibagi 3 macam, yakni :
a.       Kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan. Kecemasan timbul karena orang itu takut akan bayangannya sendiri, atau takut akan id-nya sendiri, sehingga menekan dan menguasai ego. Kecemasan semacam ini menjadi sifat dari seseorang yang gelisah, yang selalu mengira bahwa sesuatu yang hebat akan terjadi.

b.      Bentuk ketakutan yang tegang dan irrasional (phobia0. Bentuk khusus dari phobia adalah, bahwa intensitet ketakuan melebihi proporsi yang sebenarnya dari obyek yang ditakutkannya.

c.        Rasa takut lain ialah rasa gugup, gagap dan sebagainya. Reaksi ini munculnya secara tiba-tiba tanpa ada provokasi yang tegas. Reaksi gugup ini adalah perbuatan meredakan diri yang bertujuan umtuk membebaskan seorang diri dari kecemasan neoritis yang sangat menyakitkan dengan jalan melakukan sesuatu yang dikehendaki oleh id meskipun ego dan superego melarangnya.

3.       Kecemasan moril

Kecemasan moril disebabkan karena pribadi seseorang. Tiap pribadi memiliki bermacam-macam emosi anatar lain: iri, benci, dendam, dengki, marah, gelisah, cinta, rasa kurang.
Rasa iri,benci, dengki, dendam itu merupakan sebagian dari pernyataan individu secara keseluruhan, berdasarkan konsep yang kurang sehat. Oleh karena itu sering alasan untuk iri, benci, dengki itu kurang dapat dipahami orang lain.
Sifat-sifat seperti ini adalah sidat yang tidak terpuji, bahkan mengakibatkan manusia akan merasa khawatir, takut, cemas, gelisah dan putus asa. Misalnya seseorang yang merasa khawatir, takut, cemas, gelisah dan putus asa. Misalnya seseorang yang merasa dirinya kurang cantik, maka dalam pergaulannya ia terbatas kalau tidak tersisihkan, sementara itu ia pun tidak berprestasi dalam berbagai kegiatan, sehingga kawan-kawannya lebih dinilai sebagai lawan. Ketidakmampuannya menyamai kawan-kawannya demikian menimbulkan kecemasan moril.

B.             KETERASINGAN

Keterasingan berasal dari kata terasing, dan kata itu adalah dari kata dasar asing. Kata asing berarti sendiri, tidak dikenal orang, sehingga kata terasing berarti, tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain, atau terpencil. Jadi kata keterasingan berarti hal-hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari pergaulan, terpencil atau terpisah dari yang lain. Terasing atau keterasingan adalah bagian hidup manusia. Sebentar atau lama orang pernah mengalami hidup dalam keterasingan, sudah tentu dengan sebab dan kadar yang berbeda satu sama lain.
Yang menyebabkan orang berada dalam keterasingan itu ialah perilakunya yang tidak dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan oleh masyarakat, atau kekurangan yang ada pada diri diri seseorang, sehingga ia tidak dapat atau sulit menyesuaikan diri dalam masyarakat.

C.             KESEPIAN

Kesepian berasal dari kata sepi yang ebrarti sunyi atau lengan, sehingga kata kesepian berarti merasa sunyi atau lengan, tidak berteman. Setiap orang pernah mengalami kesepian, karena kesepian bagian hidup manusia, lama rasa itu bergantung kepada mental orang dan kasus penyebabnya.



D.             KETIDAKPASTIAN

Ketidak pastian berasl dari kata tidak pasti artinya tidak menentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, tanpa arah yang jelas, tanpa asal-usul yang jelas. Ketidakpastian artinya keadaan yang tidak pasti, tidak tentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, keadaan tan[pa arah yang jelas, keadaan tanpa asal-usul yang jelas. Itu semua adalah akibat pikirannya tidak dapat konsentrasi. Ketidak konsentrasian disebabkan oleh berbagai sebab, yang jelas pikirannya kacau.
Ketidakpastian tentang lulus atau tidak dalam ujian sarjana yang sudah lama ditunggu-tunggu membuat orang gelisah, lulus atau tidak lulus ujian ujian sarjana akan menentukan status atau karir seseorang dalam hidupnya, ketidakpasitian ini akan merugikan, karena status dari karir itu terancam. Karena ketidakpastian itu status yang telah ditetapkan oleh atasan menjadi hilang, berhubung ada orang lain yang lebih dulu memenuhinya.
Sebab-sebab orang tak dapat berpikir pasti :
1.       Obsesi
2.       Phobia
3.       Kompulasi ( keragu-raguan)
4.       Histeria
5.       Delusi
6.       Halusinasi
7.       Keadaan emosi




Tidak ada komentar:

Posting Komentar